Minggu, 27 Juni 2010

MANAJEMEN ASKEB PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ENEMIA RINGAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didunia ini setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia 2 orang meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. Setiap menit 20 anak balita meninggal. Dengan kata lain 20.000 anak balita meninggal setiap hari dan 10,6 juta anak balita meninggal setiap tahun. (university of Indonesia “make every mother and child count” 7 april 2005).
Tingginya angka kesakitan dan kehamilan pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah yang besar. Dilaporkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia berkisar 334/100.000 kelahiran hidup. (panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal) di Sumbar AKI 116/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB 9,96/1000 kelahiran hidup. Dan dipadang angka kematian ibu 13/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 3,4/1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Sumbar).
Didalam rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010 disebut kontek rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 dengan misi menurunkan angka kematian maternal dan neonatal melalui pemantauan system kesehatan yang menjamin akses terhadap intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menjamin kesehatan maternal dan neonatal sebagai prioritas program pembangunan nasional.
Selain itu intervensi dalam safe motherhood melakuakn pendekatan dengan mengganggap semua kehamilan berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses pertolongan persalianan yang aman. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai (Buku Acuan Nasional Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal, 2000)
Penyebab kematian ibu yang terbanyak disebabkan oleh komplikasi obstetric. Komplikasi obstetric ini tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya. Penyebab kematian ibu dan perinatal umumnya desebabkan oleh sebab langsung seperti pendarahan, eklampsi, infeksi dan sebab tidak langsung yaitu rendahnya tingkat pendidikan, sosial ekonomi, terlambatnya mendapat pertolongan persalinan atau rujukan yang dikenal dengan istilah 3T (Terlambat mengenal komplikasi, Terlambat membuat keputusan, Terlambat merujuk) dan pertolongan persalinan oleh dukun yang kurang memperhatikan sterilisasi dan aborsi illegal (Pusdeknakes, 2003)
Seorang bidan baru yang dikatakan profesional jika ia amapu melakukan tugas kebidanan sesuai standar dan hasil yang memuaskan. Ia terlatih memberikan perawatan dan nasehat yang diperlukan bagi seorang wanita selam hamil ,persalianan dan nifas. Untuk melakukan persalinan normal atas tanggung jawab sendiri dan untuk merawat bayi baru lahir. Setiap saat ia harus mengenali tanda-tanda bahaya yang menandakan keadaan yang abnormal atau kemungkianan akan timbul keadaan yang abnormal yang mengharuskan melakukan rujukan. (Pusdiknakes,2003).
Bertolak dari pertanyaan diatas, maka penulis sebagai calon bidan dalam rangka mempersiapkan diri sebagai seorang bidan yang terampil dan memiliki keahlian diberikan penugasan untuk melakukan pembinaan pada seorang ibu hamil yang dimulai pada kehamilan semester III Melalui pembinaan tersebut, penulis dapat memahami bebagai proses dan perubahan yang terjadi pada ibu selama hamil, sehingga dapat menerapkan asuhan kebidanan yang tepat dan aman.

B. Batasan Masalah
Dalam penulisan kasus ini penulis membatasi masalah yaitu penerapan manajemen kebidanan pada Ny.”M” dimulai pada Trimester III pada usia kehamilan 36-37 minggu dengan kehamilan normal.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan manajemen kebidanan pada Ny “ M” pada Trimester III dengan kehamilan normal.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian data dengan cara wawancara, observasi dan pemeriksaan pada Ny “M” pada masa kehamilannya.
b. Dapat menegakkan diagnosa, mengkaji masalah dan kebutuhan pada Ny “M”
c. Dapat mengidentifikasi masalah potensi yang mungkin terjadi pada Ny “M”
d. Dapat membuat rencana asuhan pada Ny “M” sebagai dasar untuk melaksanakan asuhan kebidanan.
e. Dapat melakukan implementasi secara efektif dan ifisien pada Ny “M”
f. Dapat mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada Ny “M”

D. Manfaat Penulisan
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan dengan menggunakan manejemen asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi
2. Berperan secara profesional sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas pada klien.
3. Mengembangkan kemampuan berfikir dalam menemukan masalah dan dalam mencari pemecahan masalah tersebut.







BAB II
TINJAUAN TEORITIS

a. LANDASAN TEORI
1. Defenisi Anemia dalam Kehamilan
Anemia adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah kurang dari 12% gram (Winkjosastro,2002) sedangkan Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah dibawah 11% gram pada usia kehamilan 4-7 bulan (Saifuddin,2002).
Jadi Anemia bukan penyakit kurang darah tapi, kurangnya sel darah merah karena jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah yang rendah dalam darah.

2. Jenis – Jenis Anemia dalam Kehamilan
Anemia dalam kehamilan dapat di bagi menjadi:
a. Anemia defesiensi besi (62,3%)
Anemia defisiensi besi adalah Anemia yang terjadi akibat kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam darah.
Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsure besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau karena terlampau banyk besi keluar dari badan , misalnya perdarahan.
Diagnosis:
1) Untuk Anemia defesiensi besi yang berat di tandai dengan ciri-ciri yang khas yaitu mikrisitosis dan hipokromasia
2) Untuk Anemia defesiensi besi yang ringan tidak selalu di tandai dengan cirri-ciri khas , banyak yang bersifat normositer dan normokrom
Sifat lain yang khas yaitu :
a) Kadar besi serum rendah
b) Daya ikat besi serum tinggi
c) Protoporfirin eritrisit tinggi
d) Tidak di temukan hemosiderin dalam sum-sum tulang

Prognosis:
Prognosis Anemia defesiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan anak . Persalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau komplikasi lain . anemia berat dalam kehamilan muda yang tidak di obati dapat menyebabkan abortus dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama , perdarahan post partum dan infeksi. Walaupun bayi yang di lahirkan dari ibu yang menderita anemia defesiensi besi tidak menunjukkan Hb yang rendah, namun cadangan besinya kurang yang barubeberapa bulan kemudian tampak sebagai anemia infatum.
Pencegahan dan Pengobatan:
Di daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu, ibu di beri nasehat untuk makan lebih banyak protein dan sayur yang banyak mengandung mineral dan vitamin.

b. Anemia megaloblastik (29,0%)
Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan karena defesiensi asam folat.
Diagnosis:
Diagnosis anemia megaloblastik dibuat apabila ditemukan megeloblas atau promegaloblas dalam darah atau sum-sum tulang belakang
Prognosis:
Anemia megaloblastik dalam kehamilan mempunyai prognosis cukup baik . Pengobatan dengan asam folat hampir selalu berhasil.
Pencegahan dan Pengobatan:
1) Asam folat 15-30 mg per hari
2) Vitamin B12 3x1 tablet per hari
3) Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari
4) Pada kasus berat diberikan penambah darah





c. Anemia hipolastik (8,0%)
Anemia hipoplastik yaitu Anemia yang disebabkan oleh penurunan fungsi kerja sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah baru.Pengobatannya yaitu dengan transfuse darah.

d. Anemia hemolitik (0,7%)
Anemia hemolitik adalah Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatanya.
Gejala utamamya adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan.
Pengobatanya:
Tergantung pada jenis anemia ini serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obtan, hal ini tidak memberikan hasil sehingga penambah darah berulang dapat membantu penderita.
3. Gejala Anemia Pada Ibu Hamil
a. Pucat
b. Sering pusing
c. Lemah, lelah, letih, lesu, lunglai
d. Nafas terengah-engah
e. Nyeri dada
f. Mata berkunang-kunang
g. Lidah luka
h. Nafsu makan turun
i. Mual dan muntah yang berlebihan pada hamil muda

4. Penyebab Anemia dalam Kehamilan
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah dan perdarahan secara mendadak bahkan tidak jarang keduanya saling berhubungan (Safuddin,2002). Menurut mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya aadal sebagai berikut:
a. Kurangnya bahan pembentuk protein sel darah merah dalam makanan yang dikonsumsi, Kebutuhannya bagi ibu hamil sekitar 1000mg:
1) 500mg untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
2) 300mg untuk bayi
3) 200mg untuk mangganti kehilangan bahan pembentuk protein sel darah merah setiap hari
Rata-rata ibu hamil normal perlu menyerap 3,5mg setiap hari atau meyerap 20% yang masuk.
b. Penyerapan bahan pembentuk protein sel darah merah yang tidak sempurna akibat mencret yang sudah berlangsung lama, pembedahan tertentu pada slauran pencernaan seperti: lambung. Bahan pembentuk protein sel darah merah diserap dari saluran pencernaan. Sebagian besar diserap dari usu halus bagian atas terutama usus 12 jari. Bila terjadi gangguan saluran pencernaan, maka penyerapan dari saluran pencernaan menjadi tidak sempurna. Hal itu menyebabkan kurangnya jumlah bahan pembentuk protein sel darah merah didalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terhambat.
c. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi berat, luka, kanker dan perdarahan pada lambung dan usus akibat tindakan pemberian obat. Kehilangan banyak darah tersebut menyebabkan terkurasnya cadangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terganggu.
d. Kurang gizi
e. Penyakit-penyakit yang sudah berlangsung lama seperti TBC paru,cacing usus, malaria

5. Faktor Predisposisi Anemia Pada Ibu Hamil
a. Umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya, berisiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia.Wintrobe (1987) menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya. Muhilal et al (1991) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka presentasi anemia semakin besar. Pada penelitian ini belum menunjukkan adanya kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka kejadian anemia semakin besar. Karena 80% ibu hamil berusia tidak berisiko yaitu antara 20 tahun hingga 35 tahun.
b. Paritas
Semakin banyak jumlah kelahiran (paritas), maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia Artinya ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang paritas rendah

c. Jarak Kehamilan Yang terlalu Dekat
Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia pada wanita adalah jarak kelahiran pendek. Menurut Kramer (1987) hal ini disebabkan kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme biologis dan pemulihan factor hormonal dan adanya kecendrungan bahwa semakin dekat jarak kehamilan, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.

d. Pengetahuan
Pengetahuan kesehatan reproduksi menyangkut pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, penyuluhan, tanda dan cara mengatasi anemia pada ibu hamil diharapkan dapat mencegah ibu hamil dari anemia. semakin rendah pengetahuan kesehatan reproduksi, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.

e. Pemeriksaan Antenatal Care
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga professional yaitu Dr Ginekolog dan Bidan serta memenuhi syarat 5 T (TB, BB, Tekanan darah, Tinggi Fundus, TT, Tablet Fe). Jika pemeriksaan Antenatal Care kurang atau tidak ada sama sekali maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.



f. Pola makan dan Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
Gizi seimbang adalah pola konsumsi makan sehari-hari yang sesuai dengan kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Agar sasaran keseimbangan gizi dapat dicapai, maka setiap orang harus menkonsumsi minimal 1 jenis bahan makanan dari tiap golongan bahan makanan yaitu KH, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu. (Kodyat, 1995).
Kepatuhan menkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara menkonsumsi tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat.ibu hamil yang kurang patuh konsumsi tablet Fe mempunyai risiko untuk mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe.

6. Akibat Anemia Pada Ibu Hamil
a. Akibat anemia pada usia kehamilan 3 bulan pertama
1) Dapat terjadi keguguran
2) Cacat bawaan
b. Akibat anemia pada usia kehamilan 4-9 bulan
1) Persalinan belum cukup bulan
2) Perdarahan dalam melahirkan
3) Gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan
4) Bayi kekurangan oksigen dalam kandungan sampai menyebabkan kematian
5) Mudah terkena infeksi
c. Akibat anemia saat melahirkan
1) Gangguan kekuatan mengejan
2) Melahirkan berlangsung lama
3) Tertahannya plasenta dan perdarahan saat melahirkan
d. Akibat anemia terhadap bayi
1) Kematian dalam kandungan
2) Cacat bawaan
3) Kecerdasannya rendah
4) Bayi lahir dengan anemia
5) Berat badan bayi lahir kecil

7. Tujuan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil
Tujuan dari pencegahan anemia selama kehamilan adalah untuk menjaga keseimbangan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah ibu dan untuk mencegah kekurangan bahan pembentuk protein sela darah merah pada bayi.

8. Pencegahan dan Pengobatan Anemia Pada Ibu Hamil
a. Pemberian tambahan bahan pembentuk protein sel darah merah selama masa kehamilan (± 90 tablet) dalam satu hari 1 tablet ( satu tablet mengandung 60 mg Fe dan 200 πg asam folat ) minum dengan air putih dan jangan minum dengan air kopi atau dengan air the karena akan menghambat penyerapan. Efek sampingnya yaitu : rasa tidak enak di hulu hati, mual, muntah dan mencret.
b. Memakan makanan yang banyak mengandung bahan pembentuk protein sel darah merah seperti :
1) Telur
2) Susu
i. Ibu hamil 0-3 bulan = 1 gelas
ii. Ibu hamil 4-7 bulan = 1 gelas
iii. Ibu hamil 7-9 bulan = 1 gelas
3) Hati
4) Ikan
iv. Ibu hamil 0-3 bulan = 1 ½ potong
v. Ibu hamil 4-7 bulan = 2 potong
vi. Ibu hamil 7-9 bulan = 3 potong
5) Daging
6) Tempe
vii. Ibu hamil 0-3 bulan = 3 potong
viii. Ibu hamil 4-7 bulan = 4 potong
ix. Ibu hamil 7-9 bulan = 5 potong
7) Sayuran yang berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk, daun singkong)
x. Ibu hamil 0-3 bulan = ½ mangkok
xi. Ibu hamil 4-7 bulan = 3 mangkok
xii. Ibu hamil 7-9 bulan = 3 mangkok
8) Buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang, tomat)
xiii. Ibu hamil 0-3 bulan = 2 buah
xiv. Ibu hamil 4-7 bulan = 2 buah
xv. Ibu hamil 7-9 bulan = 2 buah
c. Periksa secepat mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia agara langkah-langkah pencegahan bisa segera dilakukan

e. KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
1. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil TM III
Proses manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah agar pelayanan yang komperhensif dapat tercapai. Proses manajemen terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dimana setiap langkah disempurnakan secar periodic. Proses di mulai dengan pengumpulan data dasar yang berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tesebut membentuk kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah-langkah dapat dipecah menjadi langkah tertentu dan ini bisa berubah sesuai dengan bagaiman keadaan pasien. Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut:

LANGKAH 1: PENGUMPULAN DATA DASAR

A. Anamnesa/ Data Subjektif
a. Identitas isteri dan suami yang perlu di kaji adalah nama,umur, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, no.telp dan alamat. Bertujuan untuk menetapkan identitas pasien karena mungkin memiliki nama yang sama dengan alamat dan no.telp yang berbeda dan umur juga untuk mengetahui factor resiko, jika umur ibu <20>35 tahun ini merupakan umur ynag berisiko bagi ibu hamil.
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang akan
menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan nifas normal (Haryono,2007)
Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai resiko atau bahaya yang lebih besar pada kehamilan/persalinannnya dibandingkan dengan ibu hamil dengan kehamilan/persalinan normal.
contohnya: Ibu dengan umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
Pada umur ini belum cukup dicapai kematangan fisik, mental dan fungsi dari calon ibu serupa ini, yang Tentunya menimbulkan keraguan jaminan bagi keselamatan kehamilan yang dialaminya, dan juga jaminan cinta kasih dan perawatan serta asuhan bagi anak yang akan dilahirkan..
Pada golongan ibu-ibu muda ini banyak diulas permasalahan dari segi psikiatri dan psikologi sosial, dan hampir semua ulasan akan menekankan pentingnya usaha khusus untuk melindungi anak-anak yang akan dilahirkan kemudian.sedangkan,
Pada umur lebih dari 35 tahun perubahan yang terjadi karena proses menjadi tua dari alat-alat reproduksi dan jalan lahir, cenderung berakibat buruk pada proses kehamilan dan persalinannya. Pada kelompok tua ini lebih banyak ditemui berbagai kelainan seperti penyulit persalinan dan kehamilan, demikian pula dari jumlah persen yang ditemui.

b. Keluhan utama
Merupakan alasan utama klien untuk datang ke pelayanan kesehatan. Kemungkinan yang ditemui pada kehamilan fisiologis pada TM III adalah:
1) Edema pada pergelangan kaki dan tangan
Edema (pembengkakan karena pengumpulan cairan didalam jaringan) dianggap tanda bahaya kehamilan, tetapi sekarang para dokter mengenali bahwa pembengkan ringan pada pergelangan kaki dan kaki berkaitan dengan peningkatan pada cairan tubuh yang normal dan perlu pada kehamilan. Sebenarnya, 75% ibu hamil mengalami edema seperti ini pada suatu saat dari kehamilannya terutama diakhir hari, di cuaca panas, atau setelah berdiri atau duduk lama. Kebanyakan ibu hamil mengatakan bahwa edema akan hilang setelah tidur malam.
Cara mengatasinya:
a. Hindari berdiri lama dan duduk terlalu lama
b. Melatih kaki untuk ditekuk ketika duduk dan berdiri
c. Hindari kaos kaki yang ketat atau tali pita yang ketat pada kaki
d. Bantu sistem tubuh untuk membuang produk sisa metabolisme dengan minum air putih minimal 10 gelas per hari.
2) Frekuensi kemih meningkat
Hal ini terjadi karena tekanan uterus pada kandung kemih, nocturia akibat eksresi sodium yang menigkat dengan kehilangan air yang wajib dan bersamaan air dan sodium terperangkap didalam tungkai bawah selama siang hari karena stasis vena, pada malam hari terdapat aliran kembali vena yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam jumlah output air seni.
Cara mengatasi:
a. Miringkan tubuh kedepan saat buang air kecil dan akan membantu mengosongkan kandung kemih sehingga mengurangi perjalanan kekamar mandi.
b. Jangan kurangi minum di malam hari untuk mengurangi nocturia, kecuali jika nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan
c. Batasi minum bahan diuretiks alamiah seperti : kopi, teh, cola dengan cafein
d. Ajarkan tanda-tanda UTI posisi yang berbaring miring kekiri dimalam hari untuk meningkatkan dieresis

3) Sembelit
Sembelit berkaitan dengan setidaknya enam macam kondisi didalam tubuh, yaitu:
a. Rahim yang membesar yang menekan kolon dan rectum sehingga mengganggu ekskresi
b. Peningkatan kadar progesteronmerelaksasikan otot saluran cerna, serta menurunkan mortalitas
c. Asupan cairan tidak adekuat
d. Diet serat tidak cukup
e. Suplementasi zat besi
f. Kebiasaan defekasi yang buruk
g. Jarang berolahraga dan sering melewatkan satu waktu terutama sarapan
Cara mengatasi:
a. Bangun subuh lalu meminum segelas air jeruk hangat
b. Lakukan gerak badan (harus seizin dokter) setiap hari
c. Minum air setidaknya 8 sampai 10 gelas (2-3 liter) sehari, jumlah inipunharus dicocokan dengan besaran angka kecukupan energi
d. Memperbanyak makanan yang kaya akan serat, paling tidak setiap pagi harus memakan sesendok teh tepung serealia
e. Membatasi pemberian suplementasi zat besi menjadi bukan setiap hari, melainkan setiap dua hari sekali harus ditambah dan dimakan pada hari ketika suplemen tidak diberikan.

4) Nafas sesak (hiperventilasi)
Ibu hamil sering merasakan sesak nafas, hal ini terjadi karena meningkatnya hormon progesteron yang bekerja pada pusat pernafasan, secara langsung menurunkan co2 dan meningkatnya o2. Selain itu, hiperventilasi disebabkan oleh uterus yang membesar sehingga menekan diafragma.
Cara mengatasinya:
a. Mengatur laju pernafasan dengan baik
b. Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan diatas kepala serta menarik nafas yang panjang.

5) Garis-garis pada perut atau peregangan pada perut
Garis-garis diperut juga muncul pada trimester ke-2 tetapi lebih menonjol pada trimester ke-3. Hal ini disebabkan karena perubahan hormon dan peregangan.
Cara mengatasinya:
a. Menjaga kestabilan berat badan
b. Merawat kelenturan kulit
c. Bagi ibu yang cocok dengan pemakain krim dan bahan pelembab lainya.
d. Goresan peregangan pada ibu hamil secara bertahap akan memudar dan menjadi garis keperakan beberapa bulan setelah melahirkan.


6) Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada ibu hamil disetiap trimester. Gatal-gatal disebabkan karena hipersensitif terhadap antigen plasenta. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kompres dan mandi siram dengan air sejuk, kemudian gunakan cara madi yang oatmeal.

7) Perut kembung
Ibu hamil pada trimester ke-3 sering mengalami perutnya kembung, sehingga ibu merasa tidak nyaman dengan keadaan seperti itu. Perut kembung sering terjadi karena kemampuan jarak usus berkurang yang mengarah kepada keterlambatan pengosongan usus. Selain itu terjadi juga karena tekanan uterus yang membesar terhadap usus besar.
Cara mengatasinya:
a. Hindari makanan yang menghasilkan gas
b. Mengunyah makanan secara sempurna
c. Senam harian secara tertentu

c. Riwayat menstruasi
Yang dikaji adalah menarche,siklus haid, lamanya haid, banyaknya,dan adanya dismenorrhoe saat haid.

d. Riwayat kehamilan kini
Yang dikaji yaitu:
1) HPHT untuk menentukan perkiraan persalinan menurut Naegle dan juga untuk menentukan tuanya kehamilan saat ibu datang apakah preterm ( jika usia kehamilan antara 28-39 minggu), aterm (jika usia kehamilan 38-42 minggu), post term (jika usia kehamilan lebih dari 42 minggu)
2) Keluhan –keluhan umum yang terjadi pada TM I,TM II dan TM III
3) Pergerakan janin
4) Pada primipara biasanya sudah terasa dalam kehamilan 20 minggu dan pada multipara pada usia kehamilan 16 minggu. Pada kehamilan TM III gerak janin normal dalam 24 jam sebanyak 20-24 kali
Cara menghitung pergerakan janin:
a) menghitung 1 menit penuh
b) dengan mendengarkan 3x5 detik, kemudian jumlah bunyi jantung dalam 3x5 derik di kalikan dengan 4.
Misalnya:
5 detik 5 detik 5 detik Kesimpulan
11 12 11 Teratur, frekuensi 136 x/i, anak baik
10 14 9 Tidak tertur,frekuensi 132x/i.asphyksia
8 7 8 Teratur, frekuensi 92x/I,asphyksia


5) Keluhan-keluhan yang pernah dirasakan
Pengkajian ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya tanda –tanda bahaya pada ibu hamil, seperti rasa 5L (lesu, lemah, lelah, letih, lunglai) yang menunjukkan gejala anemia, mual dan muntah yang lama, nyeri perut, sakit kepala berat dan penglihatan kabur kemungkinan gejala empending eklampsia. Pengeluaran cairan pervaginam terutama darah kemungkinan bisa terjadi perdarahan antepartum atau terjadi abortus bisa terjadi solusio plasenta pada kehamilan trimester III atau. Rasa nyeri/panas waktu BAK, rasa gatal pada vulva, vagian dan sekitarnya kemungkinan PMS, tegang pada tungkai dan oedema (tromboplebitis).
6) Imunisasi
Jika ibu tidak pernah mendapatkan imunisasi TT, maka ia harus mendapatkan imunisasi TT paling sedikit 2 kali selama kehamilan di mulai TM II dan TM III. adapun tujuan imunisasi tersebut adalah untuk menghindari terjadinya tetanus neonaturum.
e. Pola makan
Tujuan untuk menentukan AKG pada ibu hamil
Contoh: menu ibu hamil (menurut ukuran rumah tangga)
1) Nasi 4 x 200 gr (200 gr = 1 piring ukuran sedang)
2) Lauk 2 x 50 gr (50 gr = 1 potong sebesar kotak korek api)
3) Tempe 4 x 250 gr ( 100 gr = 2 potong sebesar kotak korek api)
4) Sayur 3 x 100 gr ( 100 gr = 1 mangkok sedang)
5) Susu 1 x 250 cc ( 250 cc = 1 gelas ukuran sedang)
6) Buahan 2 x 100 gr ( 100 gr = 1 potong papaya ukuran sedang)
Perubahan pola makan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan dan lain-lain). Pada TM III biasanya ibu mengalami peningkatan kebutuhan asupan nutrisi yang berguna untuk kesehatn ibu dan bayi.

f. Pola eliminasi
1) BAB
Pada kehamilan TM III biasanya ibu hamil mengalami gangguan pencernaan seperti konstipasi. Hal ini dapat dicegah dengan meningkatkan konsumsi makanan yang berserat tinggi dan minum air minimal 6-8 gelas sehari. BAB normal yaitu minimal sekali sehari
2) BAK
Pada kehamilan TM III, terjadi penekanan pada vesika urinaria oleh kepala janin sehingga frekuensi BAK ibu hamil meningkat. Namun, hal ini merupakan sesuatu yang fisiologis.

g. Riwayat kehamilan ,persalinan dan nifas yang lalu
1) Fisiologi jarak kehamilan dengan persalinan yang lalu minimal 2 tahun
2) Usia kehamilan aterm adalah 37 – 40 minggu
3) Jenis persalinan bertujuan untuk menentukan ukuran panggul dan adanya riwayat persalinan dengan tindakan, sehingga menunjukkan bahwa 3P telah bekerja sama dengan baik
4) Komplikasi ibu dan bayi bertujuan untuk menentukan komplikasi yang mungkin terjadi pada persalinan berikutnya
5) Nifas yang lalu kemungkinan keadaan involusi uterus, lochea. Laktasi berjalan dengan normal atau disertai komplikasi
6) Keadaan anak apakah masih hidup sampai sekarang


h. Riwayat kontrasepsi
Kemungkinan klien pernah menggunakan kontrasepsi atau tidak.

i. Riwayat kesehatan ibu
1) Riwayat kesehatan yang lalu
Kemungkinan klien pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, DM, dan pernah mengalami operasi dinding rahim . adanya riwayat alergi, riwayat transfuse darah dan riwayat kelainan jiwa
2) Riwayat kesehatan sekarang
Kemungkinan klien sedang menderita penyakit jantung, DM, TBC, PMS dan penyakit lainnya.

j. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit keturunan, penyakit menular seksual dan riwayat kehamilan kembar, karena hamil kembar sering bersifat menurun.

k. Keadaan social , ekonomi dan spiritual
Kemungkinan hubungan dengan keluarga, tetangga dan masyarakat , setelah kawin berapa lama baru hamil untuk melihat kemungkinan tingkatkesuburan klien, kemungkinan ekonomi yang kurang mencukupi dan kegiatan spiritual yang dilakukan apakah mengganggu kehamilan ibu.

l. Aktivitas sehari-hari
1) Pekerjaan
Ketidaknyamanan fisik yang di alami oleh ibu hamil TM III berhubungan dengan pengaruh – pengaruh hormon kehamilan sehingga ibu dianjurkan mengurangi aktifitas kerjanya.
2) Seksualitas
Koitus di anjurkan untuk di hentikan pada 3-4 minggu menjelang persalinan, karena mengingat usia kehamilan ibu yang semakin tua dan mulai memasuki tahap proses persiapan persalinan


3) Pola istirahat
Pada ibu hamil minimal pola istirahat / tidur adalah 8 jam / hari’ dimana pada siang hari (1-2 jam) dan pada malam hari (6-7 jam)

B. Data Objektif
Melakukan pengumpulan data melalui pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus serta pemeriksaan penunjang atau laboratorium
a. Pemeriksaan umum
Secara umum kemungkinan ditemukan gambaran kesadarn umum. Dimana kesadaran klien sangat penting dinilai denagn melakukan anamnesa. Kesadaran di nilai baik jika klien dapat menjawab semua pertanyaan. Selain itu, klien yang sadar akan menunjukkan tidak ada kelainan psikologis. Selain kesadran umum juga mencakup tanda-tanda vital yaitu: tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu serta TB, BB dan keadaan umum.
b. Pemeriksaan khusus
1) Inspeksi
Periksa pandang yang dimulai dari kepala sampai kaki. Yang perlu diniali adalah kemungkinan bentuk tubuh yang normal, rambut, mata, muka, bibir, mulut, gigi dan lidah. Untuk mulut apakah ada karies dentis, stomatitis. Untuk leher apakah terdapat pembesaran kelenjar , sedangkan untuk payudara apakah simetris kiri dan kanan, keadaan putting susu, aerola serta ada tidaknya colostrums. Selain itu juga dapat di lihat bagaimana pembesaran perut yang sesuai dengan usia kehamilan , adanya bekas operasi, inspeksi alat genitalia seperti ada tidaknya oedema, varices dan pengeluaran pervaginam, dan untuk ekstremitas atas dan bawah apakah ada kelainan.
2) Palpasi
Dengan menggunakan cara Leopold , kemungkinan yang di temukan adalah:
a) Leopold I : untuk menentukan TFU dan apa yang terdapat pada fundus
TFU dalam cm, pada fundus kemungkinan teraba bagian kepala atau bokong atau lainnya. Pada kehamilan normal pada fundus teraba kurang bundar, lunak, Dan kurang melenting yang kemungkinan adalah bokong janin.
Normal TFU pada TM III yaitu:
Usia kehamilan 28 minggu = 3 jari diatas pusat
Usia kehamilan 32 minggu = pertengahan px dan pusat
Usia kehamilan 36 minggu = 3 jari di bawah px
Usia kehamilan 40 minggu = pertengahan px dan pusat
b) Leopold II : untuk menentukan dimana letaknya punggung janin dan dimana letak bagian-bagian kecilnya
Pada dinding perut klien bagian kanan dan kiri kemungkinan teraba punggung, anggota gerak, bokong atau kepala.
c) Leopold III : untuk menetukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian bawah janin sudah atau belum terpegang oleh PAP
Pada bagian terbawah kemungkinan teraba kepala , bokong atau anggota lainnya
d) Leopold IV : untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dari janin dan seberapa jauh masuknya bagian terbawah janin ke dalam rongga panggul
Kemungkinan bagian terbawah janin telah masuk PAP dan di lakukan perlimaan untuk menentukan seberapa masukknya ke PAP.

3) Auskultasi
Untuk mendengar denyut jantung janin dengan frekuensi normal 120-160 kali per menit, teratur atau tidak, intensitasnya kuat atau lemah dan punctum maximumnya.
Cara menghitung DJJ:
a) Setiap menit ( 1 menit penuh) misalnya 140 kali per menit
b) Di hitung 3x5 detik secara berurutan kemudian dikali 4, dengan cara ini dapat di ketahui teratur atau tidaknya DJJ
4) Perkusi
Pemeriksaan reflek patella kanan dan kiri, yang berkaitan denagn kekurangan vitamin B, atau penyakit saraf , intoksikasi magnesium sulfat.
5) Penghitungan TBBJ
Dengan menggunakan rumus ( TFU dalam cm – 13) x 155, yang bertujuan untuk mengetahui taksiran berat badan janin

6) Pemeriksaan panggul luar
Untuk menentukan kemungkinan normal pada panggul luar denagn menggunakan jangka panggul dan pita ukur.
a) Distansia spinarum : 23 cm
yaitu jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan
b) Distansia criatarum :26 cm
yaitu jarak yang terjauh antara crista iliaca kiri dan kanan
c) Conjugate eksterna :18 cm
yaitu jarak antara pinggir atas symphisis dan ujung procesus spinosus ruas tulang lumbal ke V
d) Ukuran lingkar panggul :80 cm
yaitu dari pinggir atas symphisiske pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan thoracanter mayor sepihak dan kembali melaui tempat-tempat yang sama di pihak yang lain.
c. Pemeriksaan penunjang
1) Darah
Yaitu kadar Hb, dimana Hb normal pada ibu hamil adalah ≥ 11 gr%
Hb ≥11 gr% :tidak anemia
Hb 9-10 gr% :anemia ringan
Hb 7-8 gr% :anemia sedang
Hb ≤7 gr% :anemia berat
2) Urine
Untuk memeriksa protein dan glukosa urine. Untuk klien dengan kehamilan normal protein dan glukosa urinennya negative(-)

LANGKAH 2:MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA,MASALAH DAN KEBUTUHAN
a. Diagosa pada ibu hamil yaitu: ibu hamil G2P1A0H1 janin hidup, tunggal, intrauterin, letak kepala/bokong, punggung kanan/kiri, keadaaan jalan lahir normal. KU ibu dan janin baik
b. Masalah : Masalah dapat berupa keluhan utama atau menyangkut masalah nomenklatur dan non nomenklatur.
c. Kebutuhan:
a) Berikan penjelasan pada ibu tentang keluhan yang dialaminya
b) Anjurkan ibu untuk istirahat
c) Beri ibu terapy obat-obatan
d) Beritahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe
e) ingatkan ibu tentang tanda-tanda persalinan
f) Beritahu ibu untuk mulai mempersiapkan keperluan persalinan
g) Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi


LANGKAH 3:MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Berdasarkan hasil pengumpulan dari data dasar baik subjektif dan objektif kemungkinan ditemukan adanya masalah potensial atau masalah yang akan terjadi.

LANGKAH 4:IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA
Penanganan segera dibutuhkan jika ada masalah potensial yang terjadi.

LANGKAH 5: MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan sehingga dapat direncanakan asuhan sesuai dengan kebutuhan yaitu:
• Berikan penjelasan pada ibu tentang keluhan yang dialaminya
• Anjurkan ibu untuk istirahat
• Beri ibu terapy obat-obatan
• Beritahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe
• ingatkan ibu tentang tanda-tanda persalinan
• Beritahu ibu untuk mulai mempersiapkan keperluan persalinan
• Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi

LANGKAH 6:MELAKSANAKAN PERENCANAAN
Dari perencanaan asuhan yang menyeluruh sehingga terlaksananya rencana asuhan yang diberikan kepada ibu.



LANGKAH 7:EVALUASI
Merupakan langkah akhir dari proses asuhan kebidanan kehamilan normal. Dari hasil pelaksanaan perencanaan dapat diketahui keefektifan dari asuhan yang telah diberikan.



BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. ”M” G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 36-37 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN
DI PUSKESMAS SEBERANG PADANG
PADA TANGGAL 17 MEI 2010

I. PENGUMPULAN DATA
A. BIODATA

Nama :Ny.M Nama Suami :Tn.B
Umur :28tahun Umur :30 tahun
Suku :Minang Suku :Minang
Bangsa :Indonesia Bangsa :Indonesia
Agama :Islam Agama :Islam
Pendidikan :SMA Pendidikan :STM
Pekerjaan :IRT Pekerjaan :Swasta
No.Telp :081267129001 No.Telp :081267128901
Alamat :Asrama Ganting Alamat :Asrama Ganting
Keluarga dekat yang mudah dihubungi :
Nama :Ny.A
No.Telp :-
Alamat :Asrama Ganting

B. DATA SUBJEKTIF
Pasien masuk pada tanggal / jam : 17 Mei 2010 pukul: 08:45 WIB
Pasien di data pada tanggal / jam : 17 Mei 2010 pukul: 08:50 WIB

1. Alasan Masuk : Ingin Memeriksakan Kehamilan (Kunjungan Ke Empat)
2. Keluhan Utama : Ibu tidak BAB sejak 3 hari yang lalu dan ibu mereasa lemah,lelah,letih,lesu dan lunglai
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche :Umur 13 th
b. Siklus :±28 hari
c. Banyaknya :2 kali ganti duk dalam sehari
d. Lamanya :6-7 hari
e. Dismenorrhoe :Tidak ada riwayat

4. Riwayat Kehamilan,Persalinan dan Nifas yang Lalu
No Tgl lahir Usia kehamilan Jns persalinan Tpt persalinan Komplikasi Penolong Bayi Nifas Keadaan Anak sekarang
Ibu Bayi PB/BB/JK Keadaan Lochea Laktasi
1 23-3-06 Cukup Bulan Spontan puskesmas Tidak ada Tidak ada bidan PB:49 cm
BB: 3000gr
Jk:♀ baik Normal lancar Hidup
2 Ini

5. Kontrasepsi yang pernah di gunakan
a. Jenis :Suntik KB 3 bulan
b. Lama :3 tahun
c. Keluhan :Tidak ada

6. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Hari pertama haid terakhir: 11-09-2009
b. Keluhan-keluhan pada
Trimester I : Mual, Muntah dan Nafsu makan berkurang
Trimester II :Tidak ada keluhan
Trimester III :Sembelit
c. Kapan pergerakan janin pertama kali di rasakan ibu : Sejak ±5 bulan yang lalu
d. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : 20 kali
e. Keluhan – keluhan yang di rasakan ibu
5 L :Ada keluhan dan hilang jika di bawa tidur
Mual dan muntah terus menerus :Tidak ada keluhan
Nyeri perut :Tidak ada keluhan
Sakit kepala berat :Tidak ada keluhan
Penglihatan kabur :Tidak ada keluhan
Rasa nyeri / panas BAK :Tidak ada keluhan
Gatal pada vulva Tidak ada keluhan
Pengeluaran pervaginam :Tidak ada keluhan
Nyeri dan kemerahan pada tungkai :Tidak ada keluhan
Bengkak pada wajah,tangan & kak :Tidak ada keluhan

7. Obat / suplemen termasuk jamu-jamuan yang di konsumsi
a. Jenis : Tablet Fe dan Vitamin B Complek
8. Imunisasi
a. TT 1 (tanggal) : 1 Maret 2010
b. TT 2 (tanggal) : 5 April 2010

9. Riwayat kesehatan ibu
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Jantung : Tidak ada riwayat
Hipertensi : Tidak ada riwayat
Ginjal : Tidak ada riwayat
DM : Tidak ada riwayat
PMS/IMS : Tidak ada riwayat
Asma : Tidak ada riwayat
TBC : Tidak ada riwayat
Epilepsi : Tidak ada riwayat
b. Riwayat alergi
Jenis makanan : Tidak ada riwayat
Jenis obat-obatan : Tidak ada riwayat
c. Riwayat transfusi darah : Tidak ada riwayat
d. Riwayat operasi yang pernah dialami : Tidak ada riwayat
e. Riwayat pernah mengalami kelainan jiwa : Tidak ada riwayat

10. Riwayat kesehatan keluarga
a. Riwayat penyakit keturunan
Jantung :Tidak ada riwayat
DM : Tidak ada riwayat
Asma : Tidak ada riwayat
Hipertensi : Tidak ada riwayat
Epilepsi : Tidak ada riwayat
b. Riwayat keturunan kembar : Tidak ada riwayat

11. Riwayat psikososial
a. Kehamilan ini : Direncanakan
b. Respon ibu terhadap kehamilan ini :Senang dengan kehamilannya
c. Respon suami dan keluarga :Menerima kehamilan Ibu
d. Hubungan dengan suami dan keluarga : Baik
e. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat : Baik
f. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : Tidak ada kekhawatiran

12. Riwayat perkawinan
a. Kawin I umur : 22 tahun
b. Setelah kawin berapa lama baru hamil : 1 tahun

13. Keadaan ekonomi
a. Pengeluaran perhari :Rp 30.000
b. Penghasilan perbulan :Rp 900.000,-
c. Jumlah anggota keluarga yang di tanggung : 3 Orang
d. Penghasilan per kapita :Rp 300.000,-

14. Kebiasaan hidup sehari-hari
a. Personal hygiene
Mandi : 2 kali sehari
Sikat gigi : 2 kali sehari
Keramas : 1 kali sehari
Ganti pakaian dalam : 2 kali sehari

b. Pola makan dan minum
Sebelum Hamil
Pagi : 1 piring lontong sayur + 1 gelas teh manis
Siang : 1 piring ukuran sedang nasi putih (200 gr + 1 potong ikan ukuran sedang 1 x 50 gr + 3-4 sendok makan sayur + 3-4 gelas air putih
Malam : 1 piring ukuran sedang nasi putih (200 gr) + 1 potong ikan ukuran sedang 1 x 50 gr + 3-4 sendok makan sayur + 3-4 gelas air putih
Saat Hamil
Pagi : 1 gelas bubur kacang hijau + 2 gelas air putih
Siang : 1 piring ukuran sedang nasi putih 200 gr + 2 potong tempe ukuran sedang 2 x 100 gr + 3-4 sendok makan sayur + 4 -5 gelas air putih
Malam : ½ piring ukuran sedang nasi putih + 1 potong ikan ukuran sedang 1 x 50 gr + 3-4 sendok makan sayur + 4-5 gelas air putih
c. Perubahan pola makan yang di alami pada kehamilan termasuk( ngidam, nafsu makan berkurang dan lain-lain) : ngidam dan nafsu makan berkurang pada hamil muda
d. Pola eliminasi
BAK
Frekuensi :±10-12 kali sehari
Warna :Kuning jernih
Keluhan :Tidak ada
BAB Terakhir
Frekuensi :1 kali dalam 3 hari
Warna :Kuning kecoklatan
Konsistensi :keras
Keluhan :Sakit pada perut
e. Pola istirahat
Siang :±1-2 jam
Malam :±5-6 jam
Aktivitas sehari-hari
Beban kerja :Ibu masih mampu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri
Olahraga :Ada jalan-jalan pagi
Kegiatan spiritual :Kehamilan ibu tidak mengganggu ibadah ibu
f. Hubungan seksual :Tidak ada keluhan
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan
Merokok,minuman keras :Tidak ada kebiasaan
Konsumsi obat terlarang : Tidak ada kebiasaan
Budaya yang merugikan kesehatan : Tidak ada kebiasaan

15. Persiapan untuk kegawatdaruratan
a. Pengambilan keputusan yang berhubungan :Suami dan ibu
dengan kesehatan ibu
b. Tempat persalinan yang diinginkan :Puskesmas
c. Petugas kesehatan yang diinginkan oleh ibu untuk :Bidan
Menolong persalinan
d. Persiapan donor darah :Tidak ada persiapan
e. Persiapan biaya persalinan :Ada
f. Persiapan transportasi :Ada
C. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran :CMC
b. BB sebelum hamil :55 Kg
c. BB sekarang :64 Kg
d. TB :158 cm
e. LILA :25 cm

2) Tanda-tanda Vital
a. TD :100/60 mmHg
b. Nadi :74 kali / menit
c. Pernafasan :18 kali / menit
d. Suhu :370C

3) Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
1) Inspeksi
• Rambut :Hitam,panjang, lurus, tidak berketombe dan tidak rontok
• Mata :Konjungtiva pucat dan sclera berwarna putih
• Mulut :Bibir tidak sianosis, tidak pecah-pecah, lidah bersih, tidak berbau dan tidak ada stomatitis
• Gigi :Bersih dan tidak karies
• Muka : Tidak ada Chloasma gravidarum
2) Palpasi
• Muka :Tidak ada oedema

b. Leher
Tidak ada pembesaran klenjer tyroid dan tidak ada pembengkakan kelenjer limfe
c. Dada
1) Inspeksi
• Mamae :Simetris kiri dan kanan
• Papilla Mamae :Hiperpigmentasi dan menonjol
• Aerola :Hiperpigmentasi
• Kelenjar Montgomery :Menonjol


2) Palpasi
• Benjolan :Tidak teraba
• Rasa nyeri : Tidak ada
• Colostrum : Tidak ada

d. Abdomen
1) Inspeksi
• Bekas jahitan operasi : Tidak ada
• Pembesaran perut :Sesuai dengan usia kehamilan
• Striae :Lividae dan Albicans
2) Palpasi
• Leopold
Leopold I : TFU3 jari di bawah px, pada fundus teraba kurang bundar, lunak, kurang melenting kemungkinan bokong janin
Leopold II : Pada dinding perut ibu sebelah kiri teraba rintangan yang terbesar, kemungkinan punggung janin. Sedangkan Pada dinding perut ibu sebelah kanan teraba bagian - bagian kecil, kemungkinan ekstremitas janin
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bundar,keras, melenting, kemungkinan kepala janin dan kepala masih bisa di goyangkan
Leopold IV : Belum bisa dilakukan
• TFU : 31 cm
• TBBJ : 2945 gr

3) Auskutasi
• DJJ :Ada
• Frekuensi :136 kali / menit
• Irama :Teratur
• Intensitas :Kuat
• Punctum maximum :Kuadran kiri bawah pusat perut ibu

e. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
1) Inspeksi :Pergerakan aktif, tidak sianosis
Ekstremitas Bawah
1) Inspeksi : Pergerakan aktif, tidak sianosis
2) Palpasi :Tidak ada oedema
3) Perkusi
Reflek Patella Kanan : (+)
Reflek Patella Kiri : (+)

f. Genitalia
1) Inspeksi
• Vulva dan vagina
Warna :Tidak dilakukan pemeriksaan
Oedema :Tidak dilakukan pemeriksaan
Varices :Tidak dilakukan pemeriksaan
• Pengeluaran pervaginam :Tidak dilakukan pemeriksaan
• Perineum :Tidak dilakukan pemeriksaan
• Hemoroid pada anus :Tidak dilakukan pemeriksaan

4) Pemerikasaan Panggul Luar
1) Distansia spinarum :Normal menurut persalinan yang lalu
2) Distansia cristarum :Normal menurut persalinan yang lalu
3) Conjugata eksterna :Normal menurut persalinan yang lalu
4) Lingkar panggul :Normal menurut persalinan yang lalu
Ibu pernah melahirkan spontan, aterm, BB bayi: 3000 gr dan anak hidup sampai sekarang.



5) Pemeriksaan Penunjang atau Labor
1) Hb :9,8gr %
2) Protein Urine :Tidak di lakukan pemeriksaan
3) Glukosa Urine :Tidak di lakukan pemeriksaan


MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. “M” G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 36-37 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS SEBERANG PADANG
PADA TANGGAL 17 MEI 2010
Data Dasar Interprestasi Data Diagnosa Potensial Tindakan Segera Intervensi Implementasi Evaluasi
Tgl 17 Mei 2010
Jam : 08:50 WIB
DS:
• Ibu mengatakan tidak BAB dan BAB nya keras sejak 3 hari yang lalu
• Ibu mengatakan ia merasa lemah,lesu, letih,lelah,lunglai
• Ibu mengatakan bahwa ia tidak haid sejak ± 8 bulan yang lalu.
• Ibu mengatakan HPHT nya adalah 11-09-2009.
• Ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua.
DO:
• BB sekarang :64 Kg
• TB: 158 cm
• LILA:25 cm
• Tanda-Tanda Vital
TD: 100/60 mmHG
N: 74 x /i
P: 18 x/i
S:370C
• TP:18-6-2010
• Konjungtiva pucat
• Leopold
Leopold I: kemungkinan bokong janin
Leopold II: PU_KI
Leopold III:
kemungkinan kepala janian dan masih bisa digoyangkan
Leopold IV: belum bisa di lakukan
• TFU: 31 cm
• TBBJ: 2945 gr
• DJJ: +
Frekuensi: 136 x/i
Irama: teratur
Intensitas; Kuat
• Reflek patella kanan: +
• Reflek patella kiri: +
• Ukuran panggul : normal menurut persalinan yang lalu
• Hb: 9,8 gr% DX:
• Ibu G2P1A0H1 usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, tunggal, intra uterin,Let-Kep,Pu-Ki, keadaan jalan lahir normal , Ku ibu dan janin baik, ibu dengan anemia ringan .

Dasar:
• Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke dua
• Amenorrhoe: sejak ± 8 bulan yang lalu
• HPHT: 11-09-2010
• Leopold
Leopold I: kemungkinan bokong janin
Leopold II: PU_KI
Leopold III:
kemungkinan kepala janian dan masih bisa digoyangkan
Leopold IV: belum bisa di lakukan

• Tanda-Tanda Vital
TD: 100/60 mmHG
N: 74 x /i
P: 18 x/i
S:370 C
• DJJ: +
Frekuensi: 136 x/i
Irama: teratur
Intensitas; Kuat
• Konjungtiva pucat
• Ibu merasa 5 L
• Hb:9,8 gr%
Masalah:
• BAB Keras
• 5L
Kebutuhan:
• Berikan penjelasan pada ibu tentang keluhan yang dialaminya
• Anjurkan ibu untuk istirahat
• Beri ibu terapy obat-obatan
• Beritahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe
• ingatkan ibu tentang tanda-tanda persalinan
• Beritahu ibu untuk mulai mempersiapkan keperluan persalinan
• Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi

Anemia Sedang Mandiri
• Memberikan terpy obat-obatan yaitu SF 2 kali sehari


1. Jelaskan pada ibu tentang keluhan yang dialami

2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

3. Beri ibu terapy obat-obatan

4. Beritahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe

5. ingatkan ibu tentang tanda-tanda persalinan

6. Beritahu ibu untuk mulai mempersiapkan keperluan persalinan

7. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi


1. Menjelaskan pada ibu bahwa Konstipasi atau sembelit Yang di alami ibu disebabkan karena ibu kurang memakan makanan yang mengandung serat. Serta rasa lemah,lelah,lesu,letih,lunglai di sebabkan karena makanan yang mengandung zat besi,asma folat ,vitamin C yang dikonsumsi ibu belum mencukupi.untuk itu dapat di atasi dengan cara,memakan:
• Sayur 3 x 100 gr ( 100 gr = 1 mangkok sedang)
• Buahan 2 x 100 gr ( 100 gr = 1 potong papaya ukuran sedang)

2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, seperti:
Tidur malam ±7-8 jam

3. Memberi ibu terapy obat-obatan, seperti:
• SF 1x1
• B complek 2x1

4. Memberitahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe, yaitu:
Tidak mengkonsumsi tablet Fe denagn susu,kopi atau air the. Karena dapat menghambat penyerapan Fe oleh tubuh dan efek yang di timbulkan adalah BAB ibu akan keras dan berwarna kehitaman . untuk itu ibu juga harus memakan makanan yang mengandung serat yang tinggi, serta tablet Fe sebaiknya di minum sebelum tidur pada malam hari karena dapat menimbulkan mual dan muntah

5. Mengingatkan ibu tentang tanda-tanda persalinan, yaitu:
• sakit pinggang menjalar keari-ari yang semakin lama semakin kuat
• keluar lender bercampur darah
• keluar air-air yang banyak

6. Memberitahu ibu untuk mulai mempersiapkan keperluan persalinan seperti:
• Perlengkapan ibu dan bayi
• Persiapan biaya persalinan
• Transportasi
• Donor darah
• Penolong persalinan dan tempat persalinan
• Tempat merujuk jika terjadi kegawatdaruratan

7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi

1. ibu mengerti dan bersedia mengikuti saran yang diberikan

2. Ibu akan mulai istirahat yang cukup

3. Ibu bersedia meminum obat yang diberikan

4. Ibu mengatakan akan mengikuti saran yang di berikan

5. ibu mengerti dan segera ke pelayanan kesehatan jika terdapat tanda-tanda tersebut

6. Ibu sudah mulai mempersiapkan keperluan persalinan

7. Ibu mengatakan akan berkunjung ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya 2 minggu lagi atau secepatnya jika ada keluhan





BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. KEHAMILAN
1. Pengkajian
Dalam melaksanakan pengkajian tidak di temukan adanya kesulitan yang berarti. Pengkajian yang di lakukan berjalan lancer sehingga dapat menyimpulkan datayang di butuhkan. Kelancaran dalam pengkajian didukung oleh keadaan klien yang tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi dan selalu bersikap kooperatif. Berikut ini hasil pengumpulan data dasar yang didapatkan:
a. Keluhan utama dan riwayat kehamilan sekarang
Sesuai dengan teori Manuaba(2007) yang menyatakan sembelit yang di temui pada kasus ini merupakan gangguan ketidaknyamanan normal pada ibu hamil Trimester III.
b. Riwayat obsetrik yang lalu
Wanita yang pernah mengalami masalah pada kehamilan sebelumnya, kemungkinan beresiko untk mengalami masalah yang sama pada kehamilan yang sekarang atau selanjutnya (obstetric fisiologi:1983)
c. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan umum dan khusus
• Dalam teori dikatakan dalam kehamilan terjadi peningkatan berat badan ibu (Arisman:2007),hal ini sesuai dengan kasus. Di mana hasil penimbangan berat badan ibu bertambah pada saat sebelum hamil dan penambahan masih dalam batas normal.serta sudah sesuai yaitu penambahan berat badan pada TM III 0,5 Kg tiap minggu.
• Pada kehamilan normal TM III, tinggi fundus uteri 3 jari di bawah px pada usia kehamilan 36 minggu dan pada usia kehamilan 40 minggu tinggi Fundus uteri kembali ke pertengahan px dan pusat(pengantar kuliah obstetric:2007), sesuai dengan kasus ini tinggi fundus uteri didapatkan 3 jari di bawah px dengan usia kehamilan 36-37 minggu.
• Menurut buku referensi(pemantauan dan pengkajian janin:2004), pada kehamilan normal di temukan denyut jantung janin normal 120-160 kali per menit, sama halnya pada kasus ini dimanan denyut jantung janin adalah 136 kali per menit.
2) Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan panggul
Menurut buku referensi (ilmu kebidanan:2004) , ukuran panggul normal:
Distansia cristarum: 26 cm
Distansia Spinarum: 23 cm
Conjugata Eksterna: 18 cm
Lingkar Panggu : 80 cm
Tapi pada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan Karena normal menurut persalinan yang lalu, dimana berat badan lahir anak yang lalu adalah 3000gr
• Pemeriksaan darah
Menurut buku referensi (pengantar kuliah obstetric:2007), Hb normal pada ibu hamil adalah ≥11 gr%, dimana untuk TM I dan TM III normalnya ≥11gr% dan untuk TM II normalnya ≥10gr%.
Hb ≥11gr% :anemia fisiologis
Hb 9-10 gr% :anemia ringan
Hb 7-8gr% :anemia sedang
Hb≤7gr% :anemia berat
Pada kasus ini ditemukan Hb ibu 9,8gr%, sehingga ibu dikategorikan ibu hamil dengan anemia ringan
• Pemeriksaan urine
Sesuai dengan teori (Manuba:1998) bahwa pada keadaan normal ibu hamil protein urin bernilai negative, Sama halnya dengan kenyataan yang ditemui pada kasus.
Untuk hasil pemeriksaan protein urine:
Negative : tidak ada kekeruhan
Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran
Positif ++ : kekeruhan dengan butiran
Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan
Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan
2. Interprestasi Data
Pada kasus ini didapatkan diagnosa:
Ibu G2P1A0H1usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, tunggal, intra uterin,Let-Kep,Pu-Ki, keadaan jalan lahir normal , Ku ibu dan janin baik. Diagnosa ini sesuai dengan teori (pengantar kuliah obstetric : 2007) dan pada kasus ini ditemukan dengan anemia ringan
3. Diagnosa Potensial
Sesuai dengan tinjauan teoritis (Winkjosastro : 2005), pada kehamilan normal tidak di temukan diagnosa potensial.
4. Tindakan Segera
Karena pada kasus kehamilan normal tidak ditemui diagnosa potensial, maka tindakan segera belum di butuhkan . hal ini sesuai dengan teori (Winkjosastro : 2005).
5. Intervensi
Perencanaan tindakan yang dilaksanakan pada kasus ini, sebagian besar sesuai dengan yang dirumuskan , yaitu:
• Berikan penjelasan pada ibu tentang keluhan yang dialaminya
• Anjurkan ibu untuk istirahat
• Beri ibu terapy obat-obatan
• Beritahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe
• ingatkan ibu tentang tanda-tanda persalinan
• Beritahu ibu untuk mulai mempersiapkan keperluan persalinan
• Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi
6. Implementasi
Semua rencana tindakan dapat diaplikasikan ke dalam tindakan yang nyata dan dapat berjalan dengan baik
7. Evaluasi
Evaluasi pada kasus ini sangat baik, karena rencana dan pelaksanaan tindakan yang diberikan dapat diaplikasikan dengan efektif, dimana ibu tidak mengalami masalah yang begitu berarti. Pada kehamilannya, penulis mampu mengatasi gangguan ketidaknyamana dan ibu mau melakukan anjuran yang diberikan.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Setelah kelompok melaksanakan pengkajian dan pengumpulan semua data ibu baik data subjektif maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien, dilanjutkan dengan mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa pada Ny. “M” G2P1A0H1 dengan kehamilan trimester III dengan masalah BAB ibu keras dan rasa 5L. Adanya diagnose potensial pada kasus ini membuat penulis mencoba memikirkan tindakan segera yang perlu dilaukan yaitu memberika terapy obat-obatan seperti SF 2 kali sehari. Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai dasar untuk mengambil keputusan berdasarkan masalah yang ada dan semua asuhan yang diberikan dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan demikian sangat diperlukan sekali seorang bidan yang profesional dimana mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan tepat sehingga semua masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik.

B. SARAN
Berdasarkan temuan-temuan dalam memberikan pembinaan pada klien, ada beberapa saran yang dianggap perlu diantaranya: kepada klien, institusi pendidikan serta kepada mahasiswa sebagai pemberi asuhan yang akan datang antara lain:
1. Klien
a. Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang telah diberikan
b. Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat keluhan serta kelainan yang dirasakan sedini mungkin, untuk mendapatkan pelayanan pengobatan.
c. Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang dirasakanya sehingga petugas kesehatan (bidan) dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut, sehingga dapat mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi


2. Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber terbaru agar mempermudah mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan teknologi terkini.
3. Mahasiswa
Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pada ibu, asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi kebidanan.
- Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai dengan daftar tilik yang ada dan anmanesa dilakukan dengan pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam menyampaikan keluhan yang dirasakan.



DAFTAR PUSTAKA


Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC
Asuhan Persalinan Normal. 2002. Jaringan Nasional Pelatihan KLinik Kesehatan Reproduksi. Jakarta

Depkes RI. 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Hyre, Anne. 2001. Asuhan Kebidanan Care. Jakarta: Pusdiknakes

Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
________.2007.Pengatar Kuliah Obstetri. Jakarta s: Penerbit Buku kedokteran EGC
Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC

Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
Suryanto. 2004. Pemantauan dan Pengkajian Janin. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC

Syaifudin, Abdul Bari. 2001. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Senin, 14 Juni 2010

PENANGANAN EFEK SAMPING PADA AKSEPTOR KB KHUSUSNYA KONDOM LAKI-LAKI DAN WANITA

A. KONDOM LAKI-LAKI
1. PENGERTIAN KONDOM

Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang digulung berbentuk rata. Standar kondom dilihat dari ketebalannya, yaitu 0,02 mm

2. JENIS KONDOM
Ada beberapa jenis kondom, diantaranya:
· Kondom biasa.
· Kondom berkontur (bergerigi).
· Kondom beraroma.
· Kondom tidak beraroma.

3. CARA KERJA KONDOM
Alat kontrasepsi kondom mempunyai cara kerja sebagai berikut:
· Mencegah sperma masuk ke saluran reproduksi wanita.
· Sebagai alat kontrasepsi
· Sebagai pelindung terhadap infeksi atau tranmisi mikro organisme penyebab PMS.

4. EFEKTIFITAS KONDOM
Pemakaian kontrasepsi kondom akan efektif apabila dipakai secara benar setiap kali berhubungan seksual. Pemakaian kondom yang tidak konsisten membuat tidak efektif. Angka kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun
5. MANFAAT KONDOM
Indikasi atau manfaat kontrasepsi kondom terbagi dua, yaitu manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.
Manfaat kondom secara kontrasepsi antara lain:
· Efektif bila pemakaian benar.
· Tidak mengganggu produksi ASI.
· Tidak mengganggu kesehatan klien.
· Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
· Murah dan tersedia di berbagai tempat.
· Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus.
· Metode kontrasepsi sementara
Manfaat kondom secara non kontrasepsi antara lain:
· Peran serta suami untuk ber-KB.
· Mencegah penularan PMS.
· Mencegah ejakulasi dini.
· Mengurangi insidensi kanker serviks.
· Adanya interaksi sesama pasangan.
· Mencegah imuno infertilitas.

6. KETERBATASAN KONDOM
Alat kontrasepsi metode barier kondom ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
Efektifitas tidak terlalu tinggi.
Tingkat efektifitas tergantung pada pemakaian kondom yang benar.
Adanya pengurangan sensitifitas pada penis.
Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
Perasaan malu membeli di tempat umum.
Masalah pembuangan kondom bekas pakai

7. PENILAIAN KLIEN
Klien atau akseptor kontrasepsi kondom ini tidak memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna alat kontrasepsi ini adalah:
Kondom
Baik digunakan
Tidak baik digunakan
Ingin berpartisipasi dalam program KB
Mempunyai pasangan yang beresiko tinggi apabila terjadi kehamilan
Ingin segera mendapatkan kontrasepsi
Alergi terhadap bahan dasar kondom
Ingin kontrasepsi sementara
Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
Ingin kontrasepsi tambahan
Tidak mau terganggu dalam persiapan untuk melakukan hubungan seksual
Hanya ingin menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan
Tidak peduli dengan berbagai persyaratan kontrasepsi
Beresiko tinggi tertular/menularkan PMS

8. KUNJUNGAN ULANG
Saat klien datang pada kunjungan ulang harus ditanyakan ada masalah dalam penggunaan kondom dan kepuasan dalam menggunakannya. Apabila masalah timbul karena kekurangtahuan dalam penggunaan, maka sebaiknya informasikan kembali kepada klien dan pasangannya. Apabila masalah yang timbul dikarenakan ketidaknyamanan dalam pemakaian, maka berikan dan anjurkan untuk memilih metode kontrasepsi lainnya.

9. PENANGANAN EFEK SAMPING
Efek Samping Atau Masalah
Penanganan
Kondom rusak atau bocor sebelum pemakaian
Buang dan pakai kondom yang baru atau gunakan spermisida
Kondom bocor saat berhubungan
Pertimbangkan pemberian Morning After Pil
Adanya reaksi alergi
Berikan kondom jenis alami atau ganti metode kontrasepsi lain
Mengurangi kenikmatan berhubungan seksual
Gunakan kondom yang lebih tipis atau ganti metode kontrasepsi lain

10. CARA MEMAKAI KONDOM LAKI-LAKI
· Tahap 1
Kondom dipasang saat penis ereksi, dan sebelum melakukan hubungan badan.
Tahap 2
Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah tengah. Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
Tahap 3
Tekan ujung kondom dengan jari dan jempol untuk menghindari udara masuk ke dalam kondom. Pastikan gulungan kondom berada di sisi luar.

Tahap 4
Buka gulungan kondom secara perlahan ke arah pangkal penis, sambil menekan ujung kondom. Pastikan posisi kondom tidak berubah selama coitus, jika kondom menggulung, tarik kembali gulungan ke pangkal penis.
Tahap 5
Setelah ejakulasi, lepas kondom saat penis masih ereksi. Hindari kontak penis dan kondom dari pasangan
Tahap 6
Buang dan bungkus kondom bekas pakai ke tempat yang aman.

B. KONDOM WANITA

1. PENGERTIAN KONDOM WANITA
Kondom wanita adalah kondom yang dirancang khusus untuk digunakan oleh perempuan yang berbentuk tabung silinder yang dimasukkan ke dalam alat kelamin atau kemaluan cewek. Kondom khusus kaum perempuan tersebut memiliki dua ujung di mana ujung yang satu yang dimasukkan ke arah rahim tertutup dengan busa untuk menyerap sperma dan ujung yang lain ke arah luar terbuka.
Bahan kondom terbuat dari polyurethane atau latex dengan dua buah cincin pada masing-masing ujungnya yang berfungsi sebagai rangka. Agar tidak terasa sakit sebaiknya si cewek saja yang memakaikan kondom untuk dirinya sendiri, sedangkan yang pria melihat saja. Kondom wanita memiliki desain yang pas untuk bentuk organ vital perempuan yang konon lebih enak dipakai daripada kondom laki-laki. Kondom ini memiliki panjang 17an cm dan diameter 6 hingga 7 cm.

2. PENANGANAN EFEK SAMPING
Pada umumnya efek dan efektikitas kondom wanita sama dengan kondom laki-laki, yaitu:
Efek Samping Atau Masalah
Penanganan
Kondom rusak atau bocor sebelum pemakaian
Buang dan pakai kondom yang baru atau gunakan spermisida
Kondom bocor saat berhubungan
Pertimbangkan pemberian Morning After Pil
Adanya reaksi alergi
Berikan kondom jenis alami atau ganti metode kontrasepsi lain
Mengurangi kenikmatan berhubungan seksual
Gunakan kondom yang lebih tipis atau ganti metode kontrasepsi lain


3. CARA MEMAKAI KONDOM WANITA
· Ujung yang tertutup di bentuk lonjong pipih atau bisa juga angka delapan dengan salah satu jari-jari tangan.
Tangan yang lain membuka bibir vagina dan yang memegang ujung kondom yang tertutup memasukkan ke dalam lubang kemaluan.
Setelah cincin masuk ke dalam vagina, tangan yang satu memasukkan jari ke dalam kondom untuk mendorong agar kondom bisa masuk seluruhnya. Usahakan cincin yang di dalam menghadap langsung ke arah mulut rahim. Rapihkan cincin bagian luar yang terbuka di bibir vagina. Kondom siap dipakai untuk berhubungan badan suami istri. Selamat menikmati.
Untuk melepasnya tinggal dicabut pelan-pelan dan lapisan bagian cincin yang luar dipencet agar air mani tidak berantakan kemana-mana
C. PERBEDAAN ANTAR KONDOM LAKI-LAKI DAN WANITA

Perbedaan-perbedaan antara kondom perempuan dan kondom laki-laki adalah

Kondom Laki-laki
Kondom Perempuan
Digulung pada penis.
Dimasukkan pada vagina.
Terbuat dari latex; beberapa dari polyurethane.
Terbuat dari polyurethane.
Sesuai/pas dengan penis.
Bebas di vagina.
Lubrikasi
 Dapat termasuk spermisida
 Hanya berbahan dasar air; tidak dapat berbahan dasar minyak
 Digunakan di bagian luar kondom
Lubrikasi
 Dapat termasuk spermisida
 Dapat berbahan dasar air dan minyak
 Digunakan di dalam kondom
Dipakai pada saat penis ereksi.
Tidak memerlukan ereksi penis.
Kondom harus dipakai pada saat penis ereksi.
Dapat dimasukkan sebelum berhubungan seksual, tidak tergantung ereksi penis.
Harus dicabut setelah ejakulasi.
Tidak perlu dikeluarkan segera.
Menutup hampir seluruh bagian penis dan melindungi alat kelamin perempuan bagian dalam.
Menutup alat kelamin perempuan bagian dalam dan luar, dan sebagai dasar untuk penis.
Kondom latex dapat robek jika tidak disimpan secara benar; kondom polyurethane tidak terpengaruh terhadap perubahan suhu atau kelembaban.
Polyurethane tidak terpengaruh terhadap perubahan suhu dan kelembaban.
Direkomendasikan sebagai produk sekali pakai.
Direkomendasikan sebagai produk sekali pakai. Penelitian untuk penggunaan beberapa kali sedang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman.2008. Pelayanan KB. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka

Sampela.2009. Kondom Wanita. Tanggal 14 Juni 2010.Di unduh dari www.google.com


Senin, 22 Maret 2010